Potensi Antikanker dari Senyawa Analog Kurkumin CCA-1.1 pada Sel Kanker Payudara

Salah satu anggota ISCC, Dhania dari CCRC Farmasi UGM, mengevaluasi aktivitas antikanker dari senyawa sintetik dengan struktur mirip kurkumin,yaitu CCA-1.1 pada sel kanker payudara, yang dipublikasikan pada jurnal Research in Pharmaceutical Sciences (RPS) (Scopus SJR Q1). Publikasi ini merupakan salah satu bagian dari penelitian disertasi yang mengeksplorasi mekanisme molekuler dari senyawa analog kurkumin (CCA-1.1 dan PGV-1) sebagai kandidat kemoterapi pada kanker payudara. Penelitian ini juga merupakan salah satu hasil kolaborasi antara Farmasi UGM, Indonesia dengan NAIST, Jepang.
Secara singkat, CCA-1.1 merupakan salah satu senyawa sintetik turunan dari pentagamavunon-1 (PGV-1) yang sudah diketahui memiliki aktivitas antikanker yang poten berdasarkan uji in vitro dan in vivo (Meiyanto et al., 2019; Meiyanto et al., 2021; Lestari et al., 2019). Adapun tujuan pengembangan senyawa CCA-1.1 ialah untuk memperbaiki masalah kelarutan dan stabilitas PGV-1 yang kurang baik pada penyimpanan dalam jangka panjang (Utomo et al., 2022). Dalam studi ini, CCA-1.1 memiliki aktivitas antiproliferatif pada sel kanker payudara dengan karakteristik triple-negative (TNBC) dan positif protein HER-2 (HER2-positive) yang sebagian diperantarai oleh efeknya dalam menghambat siklus sel pada fase mitosis. Selanjutnya, penelitian dilanjutkan dengan melihat beberapa protein penanda yang terlibat dalam progresi sel di mitosis, seperti Aurora A kinase, Polo-like Kinase 1 (PLK1), dan cyclin B1. Hasil deteksi level protein menunjukkan bahwa CCA-1.1 menurunkan total protein dari Aurora A, dan tampak menginduksi aktivasi dari PLK1 dan cyclin B1. Data tersebut menunjukkan adanya korelasi penghambatan CCA-1.1 pada metafase di mitosis dengan interaksinya pada protein regulator mitosis. Hal tersebut yang mengindikasikan bahwa target dari CCA-1.1 kemungkinan berbeda dengan kemoterapi anti-mitotik lain seperti obat golongan Taxol dan alkaloid Vinca. Lebih lanjut, aktivitas seluler lainnya akibat perlakuan CCA-1.1 antara lain memacu peningkatan level stres oksidatif yang diduga berefek pada induksi senesen pada sel kanker payudara.
Studi ini diharapkan dapat menambah informasi saintifik terkait mekanisme molekuler dari senyawa CCA-1.1 sebagai kemoterapi. Untuk itu, dibutuhkan studi lanjutan seperti uji efikasi dan toksisitas pada model hewan uji untuk mendapatkan data yang lebih komprehensif dalam pengembangan senyawa CCA-1.1 untuk terapi kanker payudara.
Hasil penelitian tersebut dapat diakses pada laman berikut: http://rps.mui.ac.ir/index.php/jrps/article/view/2196/0
Referensi:
Lestari B, Nakamae I, Yoneda-Kato N, Morimoto T, Kanaya S, Yokoyama T, et al. Pentagamavunon-1 (PGV-1) inhibits ROS metabolic enzymes and suppresses tumor cell growth by inducing M phase (prometaphase) arrest and cell senescence. Sci Rep. 2019; 9: 14867.
Meiyanto E, Putri H, Larasati YA, Utomo RY, Jenie RI, Ikawati M, et al. Anti-proliferative and anti-metastatic potential of curcumin analogue, pentagamavunon-1 (PGV-1), toward highly metastatic breast cancer cells in correlation with ROS generation. Adv Pharm Bull. 2019; 9(3): 445-452
Meiyanto E, Husnaa U, Kastian RF, Putri H, Larasati YA, Khumaira A, et al. The target differences of anti-tumorigenesis potential of curcumin and its analogues against HER-2 positive and triple-negative breast cancer cells. Adv Pharm Bull. 2021; 11(1): 188-196
Utomo RY, Wulandari F, Novitasari D, Lestari B, Susidarti RA, Jenie RI, et al. Preparation and cytotoxic evaluation of PGV-1 derivative, CCA-1.1, as a new curcumin analog with improved-physicochemical and pharmacological properties. Adv Pharm Bull. 2022;12(3):603-612.
Recommended Posts

IJCC Naik Peringkat Akreditasi
22 April 2025